Puisi “Dilantunan Ayatmu” Parmadi-Kobar-Jambi

DILANTUNAN AYATMU

Parmadi-Jambi, Kobar, Jambi

tak kan ada lagi kulihat pancaran pelupuk mata indah itu, ketika waktu lalu berbinar menyongsong mentari selepas hujan
terbelalak pukul mata, lalu kudengar gelak membuana, hati dan raga menyibak luka.

tak kan ada lagi mereguk puas senyum di setiap harinya ku bertemu, walau tanpa kata, itulah cermin jiwaku, ikhlas tulus menusuk jantung lewat pori pori hatimu, yang sejujurnya ingin kupagut tanpa ragu,
sebelum akhirnya kau berlalu.

senandung rindumu kadang berputar lewat lagu, begitu renyah kata per kata
mendayu syahdu menelusuri rerimbunan rasaku, yang tak jemu, melewati masa melibas rentang jurang hingga menggema di ruang sepi ku, tak tahu kapan lagi dapat kuramu.

pokok kamboja menyemikan bunganya
melontar ke arah angin membawa harumnya. aku ingat kamu, yang kini damai bersemayam di barzahmu.
mungkin kau tahu aku kini, dan masih dapat melihatku sebagaimana yang kau mau dulu, memandang binar mata, mereguk senyum di lantunan syahdu,
di ayat demi ayat lembar kitab, yang kini menjadi bagian dari gairah rasaku.

Kobar Jambi, 020219

Tinggalkan komentar