Puisi “Terbang” Eryka Syams-Cileungsi

TERBANG

Oleh: Eryka Syams, Cileungsi

Kita bermain dengan ribuan kembang
Tertawa gembira ketika cahaya berangkat naik
Hingga sampai terlupa bahwa kita masing-masing
Menyimpan dan membawa beban di pundaknya
Peluh bersimbah menyisakan bau matahari
Melewati bebatuan kadang cadas kadang kerikil
Kita tahu kita harus menuliskan sesuatu di batu
Bahwa kitalah pengukir sejati tak berbalas budi
Mata menatap bersahaja menyisip hati lapang
Karena bersama kita ada makhluk suci yang senantiasa datang
Kelegowoan kita diuji, kita harus bertahan menanam ribuan kembang

Tapi, bersamamu aku berbeda
Aku melihat sebuah gunung yang harus kudaki
Menggapai ranting tertinggi hingga aku bisa terbang
Aku tak sesederhana yang kau bayangkan
Ingin meraih bintang dan kukatakan pada dunia
Inilah aku dan mimpiku
Meski jasad dan ragaku bersamamu
Kita tetap bermain dengan ribuan kembang..
Aku akan tetap disisimu

Kini hari sudah berangkat senja
Aku dipenuhi mimpi yang belum terwujud
“Jangan pergi.” Kata mu
Bunga yang kita tanam semakin menggila tumbuhnya
Kau masih bergelimang dengan guguran bunga itu
Namun hati dan pikirku mengembara sudah
Mengingat satu dari alam sejarah
Bahwa ada sebuah nama yang dititipkan padaku
Aku harus memeluknya hingga matahari tak bersinar lagi
Bahwa akulah satu-satunya yang mampu menerima jalan itu
Aku ingin terbang memenuhi janji dan harapan.

Cileungsi, 09012019; 03:59 wib.

Tinggalkan komentar