Puisi “Lupapilupapilu” Sugit Zulianto-Sulteng

Lupapilupapilu

Sugit Zulianto, Sulteng

Sekejap gemuruh alam
Sekedip seluruh malam
Sederap sepatuh salam
Sekerlip gegaduh kelam

Semesta geliat diam
Sejenak semua bungkam
Sepesta gelagat dendam
Sesanak sesama lebam

Seaduk jenazah remuk
Selainnya gelisah sibuk
Setumpuk ijazah busuk
Senada sesusah pikuk

Seiring putaran waktu
Sesering gusaran kelu
Sepening lemparan batu
Sekering pusaran debu

Setegak gedung retak
Serentak bingung pajak
Sekepak rundung muak
Setelak urung detak

Sekeluarga hingar bingar
Semarga liar pencar
Sehingga kocar-kocar
Sesiksa cakar lahar

Seusus tahan lapar
Sebungkus tuan lempar
Serakus bantuan sesar
Setetikus kian liar

Semula bantu warga
Serupa satu marga
Setenda baju huntara
Serasa buntu ekspresinya

Senyentrik gaya kotaan
Selistrik daya cobaan
Sejangkrik kaya dadakan
Seambrik harta bantuan

Sepublik ramai terpana
Sereplik damai tuntutnya
Sedelik semai perkara
Sekedik lambai penjara

Selapas jalan pintas
Selepas bulan kompas
Sekelas pelan tumpas
Seberkas telan tuntas

Seteguk air teluk
Sepatuk anyir takluk
Selauk kikir kikuk
Semakhluk pikir kutuk

Sesampan hanyut ke laut
Setampan gayut ke raut
Seumpan takut ke rebut
Sarapan belut ke perut

Sesuka saling sebut
Sekira sebab maut
Seduka paling takut
Sepira adab ikut

Serempak warga upin
Semarak tanya turbin
Serampak suka lilin
Seburak suara mesin

Sejalan tanpa pandu
Semalam lupa tuju
Sesialan hampa ragu
Selebam dupa debu

Sesikat duri pepsoden
Sehebat tari sinden
Sepakat cari presiden
Setakat peri responden

Sepatri apa sekarat
Simpati dua sahabat
Sehati jiwa serapat
Semati nyawa setobat

Seolah baju berenda
Sedekah buru bersurga
Sekolah laju bersama
Selangkah maju merdeka

Serupa tapi tak sama
Seusia topi tuk beda
Sedupa pipi tok apa
Samanya rompi tek ada

Setenda ungsi serasa
Segempa tangisi mertua
Setimba nasi burasa
Segera ambisi merana

Sekeramat anak pramuka
Serumah jenak bahagia
Serahmat sanak keluarga
Sekaromah enak sesurga

Palu, 3 Januari 2019

Dr. Sugit Zulianto, M.Pd.

Tinggalkan komentar