RINDU
Akhsanul In’am,UMM Malang
Rasa hati perih nan pedih selalu menancap didada
Ingin selalu meniti, mengkaji serta menganalisis bersama
Namun detik, menit, jam selalu menerjang asa
Dinding-dinding tirai didorong untuk dibuka
Untuk bersama, bercengkerama, berbagi cerita
Rintihan lirih terasa bagai gempa
Impian jua yang berirama dan menggelora
Nalar kalbu yang menghunjam berasa hampa
Derap gemericik irama tak henti menggema
Untaian rintih nan pedih menusuk telinga
Raga membeku tak terdampak sangat tersiksa
Iba rasanya mendengar gelegar kata bagai ombak samudra
Napas resah dan mendesah tanpa makna
Dahi mengerut pertanda harapan sirna
Ubah suai cerita yang tertata
Diksi yg sarat kiasan ..bagus
Aliran matematika tapi serasa sastrawan juga .