Gulir-gulir Masa
Karya : Dr. Sugit Zulianto, M.Pd, Palu
Sekedipan tatap sirnakan
Kini, lampau pun datang
Melenggang, apalagi yang
Masih utuh dalam diri, tanya
Pada siapa jika bukan
Akalnya ?
Sekejapan pandang lupakan
Lalu, waktu nan hilang
Merentang, apalagi yang
Tetap kekal dalam jiwa,
Tanya pada apa jika bukan budinya?
Selintas jalan tinggalkan
Jejak, masa βkan riang
Menelan, apalagi yang dapat
Abadi dalam raga, tanya
Pada hati jika bukan
Rasanya?
Seperjalanan panjang
Samarkan bayang, massa
Nun jauh mengenang,
Apalagi yang silih sakti
Dalam manusia, tanya pada
Kenangan jika bukan cerminnya?
Sesampaikan ujung hidupan
Umur, ajal nan sungguh βkan
Menjelang, apalagi yang
Pasti sanggup dalam takdir,
Tanya pada-Nya tentu bukan
Lain-Nya ?
Sesesalan akhir ingatkan
Hayatan, siapa βkan mampu
Mengulang, apalagi yang ada dalam gulirnya, tanya
Pada diri-Nya meski bukan
Masanya ?
Sejiwa-raga saatnya
Terawang, massa sejati tak
Terawang, massa sejati tak
Slalu baca gulirannya nan
Hilang, sebelum masa tak
Lagi terkenang, tobatkan
lurus ke pangkuan-Nya
Puisi yang penuh makna π
Goresan pena yang selalu dirindukan dikala jarum jam menujuk angka 24.00. Masih tetap terjaga sampai pukul 25.00.
Salut.. πππ