Puisi “Bincang dalam Gelap” Eryka Syam-Cileungsi

*Bincang dalam Gelap*
Eryka Syams, Cileungsi

Tengah malam gulita kubuka jendela
Berbincang bersama bintang dan bulan temaram
Ditemani kopi hitam serasa racikan Aceh
Kuusap bingkai jendela berharap ada kata yang tersisa
Sepi
Gelap
Hanya nurani menghentak hendak pecah
Kucoba menghitung bintang berkedip
Satu…dua…tiga… sepuluh… banyak..
Aku faham
Mestinya aku tak peduli kapan harus membuka pintu
Sebab jarum jam tak pernah menungguku

Angin dingin menyusup ke pori-pori
Bersama selaksa puisi menari-nari
Meminta ku untuk memintal makna
Lewat tengah malam mungkin akan lebih indah
Kumerasa syahdu bersama kata padaMu
Puisiku luruh tersentuh dinginnya kabut
Aku tersungkur
PuisiMu mengusap lembut ke dalam dadaku
Tafaqur

Cileungsi, 08092018; 19:29 wib.

Tinggalkan komentar