Puisi “Selamat Malam, Cinta” Listin-Jakarta

Selamat Malam, Cinta

Listin, Jakarta

aku berhenti memujamukarena mabuk kata kataku sendiri
sementara di ruang sepi
tanpa sekat, waktu berhenti
engkau melihatku. tak beranjak
tak berani. sampai kau meninggalkanku
dan malamku buta

o, bukan kau, hatimu yang beku
tapi waktu tak menipu
diam diam Tuhan mengirimnya untuk menjagaku.mengajari perjumbuhan jiwa.cara bersua
dua cahaya.hingga aku mabuk
pendarnya.dan berlari
menyusul pertapa.meminjam tongkatnya

lalu perselisihan kita
tersisih begitu saja
apalagi yang bermakna
selain kembali mengeja asma
dan belajar mengucapkannya

——–
Listin Wahyuni
Depok, 2018

Tinggalkan komentar