LIHATLAH LENTERA ITU
Karya Anto Narasoma, Palembang
lihatlah cahaya itu. ia menatap lewat lentera di hatimu. berputar-putar bersama kemiskinan kita
lama ibu tampil dari balik pertunjukan yang berkilat dalam cahaya penantian itu
lihatlah, wajah wajah yang pernah menghidupkan lentera itu, menebar senyum tatkala kau serahkan lampu ini
: jika cahaya berkedap-kedip, matikan sinar matamu yang bening. karena ibu hangus dalam cuaca penantian kita
lihatlah, antara kau dan aku. hanya cahaya menjadi sahabat ketika kemiskinan telah melaparkan minyak lentera di hari-hari penantian kita.
— lihatlah, saudaraku. cahaya dan lentera, raib ke dalam diri kita, ketika ibu tak pulang juga.
Tirta Bening, Oktober 2018