KEMBALI
Karya Yufita Kalbar
Sayang, tahukah engkau
bahwa percakapan sunyi
di antara kita
bikin hati berdarah lagi.
Tidak. Tidak. Tidak, Sayang.
Jangan berburuk sangka
dulu, Kekasihku.
Sungguh maksudku
bukan kucuran darah
dari leluka
sebagaimana biasanya.
Sungguh, kali ini bukan begitu!
Hatiku berdarah tak lagi beku.
Tak beku sebagaimana dulu
berlalunya waktu dalam pedihperih
yang sungguh menyengsarakan
sepanjang perputaran siang-malam
tak kenal jemu.
Kali ini denyut hidup seakan kembali.
Tak peduli, sungguh tak lagi kupeduli
pada senja terkurung kelam.
Tak peduli langit muram hilang rona.
Asal kau kembali, jingga lenyap pun sama romantisnya.
Sayang, tahukah engkau
betapa debar mesra rambati pipi
tak lagi sembunyi.
Dan lihatlah,
duhai separuh napasku!
Reribu puisi palsu mengabu.
Tetes pilu pelan menguap
tak lagi pengap.
Senja tak lagi menyimpan jingga
sungguhku tak peduli.
Tak lagi peduli, Sayang
asal kau kembali.
Kubu Raya, 11 Oktober 2018.