Puisi “Bila Malam, Sudahkah?” Dewi Ku-Universitas-Veteran Bantara-Sukoharjo-Solo

Bila Malam, Sudahkah? Oleh: Dewi Ku

 

Semalam terjaga penuh peluh sedih

Ujung malam memanggilku berteriak

Dada yang semula kosong muncul kencang degupnya

Asa yang semula akan sirna mendadak tegap

Harapan bertemu kekasih hati menaja kharisma

Kamar dengan lantai yang semula lembab kembali menghangat

Antara terjaga dan terpejam raga yang tersisa

Hati gulana terobati tetesan air mata meluruh peluh

 

Suara hati tercurah tumpah meruah kelam

Upaya asa merebut pejam mata mengoyak raga

Dada gemuruh tak mampu menanggung suara kata

Andai tak kuasa lagi ku tanggung leleh mata ini

Harapan yang datang tak dipungkiri selalu menjemput

Khayalan layar doa terpampang menggeliat jingga di mata

Akankah semua cinta yang kugenggam tersimpan indah ini nyata

Hanya Illahi Robblah asaku yang kujungjung kepadaNya.

 

Sangkaku yang baik dan benar hanya kepada Engkau ya Rob

Ujung jariku selalu kuarah kepadaMu tanpa suara

Dalam diam muncullah gempita dada dan kepala yang tak mau sirna

Angan melayang menuju ujung barat ingin menjumpa belum kuasa

Hati teguhku yakin Engkau kan menuntunku ke sana bersama keluarga

Karena hanya satu tujuan nyata takkan terkoyak rupa dan raga

Amalan semakin lama tegap dalam malam gulita sebagai bekal

Hamparan bahagia seakan terasa selalu indah di pelupuk mata

 

——————————————–

Tinggalkan komentar