Bila Malam, Sudahkah? Oleh: Dewi Ku
Semalam terjaga penuh peluh sedih
Ujung malam memanggilku berteriak
Dada yang semula kosong muncul kencang degupnya
Asa yang semula akan sirna mendadak tegap
Harapan bertemu kekasih hati menaja kharisma
Kamar dengan lantai yang semula lembab kembali menghangat
Antara terjaga dan terpejam raga yang tersisa
Hati gulana terobati tetesan air mata meluruh peluh
Suara hati tercurah tumpah meruah kelam
Upaya asa merebut pejam mata mengoyak raga
Dada gemuruh tak mampu menanggung suara kata
Andai tak kuasa lagi ku tanggung leleh mata ini
Harapan yang datang tak dipungkiri selalu menjemput
Khayalan layar doa terpampang menggeliat jingga di mata
Akankah semua cinta yang kugenggam tersimpan indah ini nyata
Hanya Illahi Robblah asaku yang kujungjung kepadaNya.
Sangkaku yang baik dan benar hanya kepada Engkau ya Rob
Ujung jariku selalu kuarah kepadaMu tanpa suara
Dalam diam muncullah gempita dada dan kepala yang tak mau sirna
Angan melayang menuju ujung barat ingin menjumpa belum kuasa
Hati teguhku yakin Engkau kan menuntunku ke sana bersama keluarga
Karena hanya satu tujuan nyata takkan terkoyak rupa dan raga
Amalan semakin lama tegap dalam malam gulita sebagai bekal
Hamparan bahagia seakan terasa selalu indah di pelupuk mata
——————————————–