TELANJANGI AKU
Listin Wahyuni,Depok, Jakarta
melihat orang-orang
lalu lalang di jantung harapan tergulung siang tersekap malam
waktu berguguran. jiwa-jiwa
limbung berjatuhan
berlari remuk redam. mencari
janji-janji. yang menari serupa bintang
Tapi
aku terseok-seok di tepian
kaki berlumpur serapah
dan nyanyian. dari muntahan
pesta pora. tak ada
habisnya
garis-garis mengabur
antara untung dan malang
antara gelap dan terang
tangan-tangan bimbang
meraba. di mana biji-biji tasbih
merahasiakan cahaya
aku terseret ke sana kemari
dalam keriuhan para pemimpi
berbagi sepetak hari. bagai
kisah para kurcaci. berebut
sepotong roti
jiwa-jiwa lapar sunyi
mencari dengung batin
dan kutemukan hatiku
bertaut dengan zikir kumbang
dan kupu-kupu. telanjangi diriku:
” Mari tasbihkan rindu
sampai jantung pecah
dan kota berdarah!”
—-
Depok, Januari 2019