Puisi “Aku dan Nisan Itu” Eryka Syams-Cileungsi

“AKU & NISAN ITU”

Oleh : Eryka Syams, Cileungsi

Kudekatkan diri dengan nisan itu

hingga keningku bersentuhan

aku merasa benakku meraihMu

tak kusadar peluh membatu

hingga nisan bertuliskan namaku bergetar

pintunya masih juga terkatup

enggan bergeming walau berkali-kali kuketuk

Kudekapkan lengan ke nisan itu

hingga erat melekat tak mau lepas

tanganku menggapai-gapai berjuta kata

lewat 99 AsmaMu yang penuh makna

hingga nisan bertuliskan namaku berguncang

Satu-satu hurufnya luruh

oleh hujan yang datang setiap senja

Kulekatkan raga pada nisan itu

sampai setiap sudutnya membekas di jasad

hatiku menjerit menghamba bermunajat

bersama ribuan malaikat dalam gelap

hingga nisan bertuliskan namaku retak-retak

tanah penopangnya pun belah-belah

berteriak gelisah terinjak kaki-kaki peziarah

Kupeluk nisan seerat-eratnya

hingga segla daya tertumpah sudah

hati dan ragaku datang bertamu

diiring derai hujan airmata

hingga nisan bertuliskan namaku terbuka

liangnya tlah menganga puluhan tahun yang lalu

dalam rahim ibu, waktu dan tempatku ditiupkan di nisan itu.

(Inspirasi..saat Subuh tadi , kuterjaga, kudapati ada bekas kaki bertaut di lingkar pergelangan kakiku

tiba-tiba aku ingat…kisah lepasnya ruh dari jasad…karena begitu kuat dan menyakitkannya keadaan itu (lepasnya ruh dari jasad)..hingga kaki bertaut menahan sakit….Sungguhkah tadi malam ruhku tlah mengembara..mencari waktu dan tempat, nisan mana kan kuhuni????)

Cileungsi, 23 November 2017

Tinggalkan komentar