Puisi “Mutcematcemut” Sugit Zulianto-Palu-Sulteng

Mutcematcemut

Sugit Zulianto, Palu-Sulteng

Ada awan langit biru
Hitamnya bukit tertelan
Canda kawan sakit diriku
Dalamnya sakit terkesan

Canda kawan sakit diriku
Dalamnya sakit terkesan
Dunia lawan dikit bagiku
Salamnya dikit tertahan

Dunia lawan dikit bagiku
Salamnya dikit tertahan
Segenap awam lejit menuju
Alamnya bangkit bertahan

Segenap awam lejit menuju
Alamnya bangkit bertahan
Sederap lawan duit melulu
Tilamnya sempit tertekan

Sederap lawan duit melulu
Tilamnya sempit tertekan
Sekejap dirham sulit menyatu
Tempayannya tulalit berserakan

Sekejap dirham sulit menyatu
Tempayannya tulalit berserakan
Setatap faham tauhid melaju
Dambaanya mujahid terkabulkan

Setatap faham tauhid melaju
Dambaannya mujahid terkabulkan
Selahap makam jepit membatu
Pujaannya pamit terdoakan

Selahap makam jepit membatu
Pujaannya pamit terdoakan
Setanggap diam ungkit merayu
Bahagiaannya sekait tersatukan

Setanggap diam ungkit merayu
Bahagiaannya sekait tersatukan
Seatap salam bangkit memadu
Surga-Nya langit termuliakan

Seatap salam bangkit memadu
Surga-Nya langit termuliakan
Semantap kawan jungkit menyerbu
Amarah-Nya sengit terkobarkan

Semantap kawan jungkit menyerbu
Amarah-Nya sengit terkobarkan
Sesahabat telan sakit menyeru
Rahmat-Nya gamit terapateratkan

Palu, 6 Januari 2019

Dr. Sugit Zulianto, M.Pd.

Tinggalkan komentar