SEPERTIGA MALAM Parmadi, Jambi
jari ini tak lagi sebaik dulu,
setiap sedikit lama tak bergerak, begitu tertekuk gemeretaknya nyaring,
sendi ini mulai kekurangan elastis geraknya,
tanda nyata mulai renta
kerutnya jemari pertanda usia diri semakin tinggi,
dan sisa mengurangi hidup di bumi,
tak perlu lagi melontar busur jika mengangkatnya saja mulai tak mampu, tubuh semakin tak kuat menahan tarikan bumi.
maka sepertiga malam ini,
sunyi di riuhnya harap atas cinta,
jemari renta membasuh muka berwudhu rela,
bentangkan sajadah usang yang tak lagi utuh,
setia bermunajat mengetuk pintu langit rahmah,
sembari terkuak atas dosa yang terpatri, agar dilelehkan menjadi ampunan.
dan pada sebagian malam bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji*
Jari ini, masih menari,
walau tak lagi sempurna liukannya, namun kata yang tertuang di lembar hati,
adalah harap yang terus menggairah
walau harus sendiri.
* QS. Al-Isra’:79
Kobar Jambi, 271018