RINDU LAUT
Apri Medianingsih, Lampung
Detik – detik waktu serasa mengusik, mengingatkan aku pada sebuah peristiwa.
Dulu pernah tersemat cinta di antara kita, namun hanya sekejab.
Pernah terukir rasa yang bersemi bersama kuncup bunga yang hendak mekar,
Kini rasa itu kembali mengusik dengan beliung kerinduan yang menusuk tajam.
Hingga aku tak mampu bergeming pada kilatan sinar cinta yang menyilaukan.
Yang menggamitku dalam merana tanpa tahu apa obatnya.
Rindu laut, aku rindu, rindu padamu, padamu yang pernah pijarkan cemeti semangat dalam hidupku.
Di riak gelombangnya telah kubisikkan tentang raungan jiwaku yang kering,
Ingin kuulang lagi saat itu dan ku petik dawai – dawai cinta itu dengan dentingan manja keteduhan hati.
Hati yang ikhlas memberikan segenap rasa tanpa cacat kehidupan, tanpa kesenjangan alam yang tinggi rendah, tanpa geliat kesombongan.
Rindu laut, lautan rindu yang pecah pada gemuruh hentakan ombak tanpa makna.
Way Kanan,
Minggu, 21 Oktober 2018