SubuhHamri Manoppo, Manado
saat embun pagi
mulai menyepi
di altar sajadah aku berserah diri
hening, ta’zim..sepi
bulan pucat tertinggal di pojok barat
terasa turut beribadat
menuntaskan hasrat
doaku bermunajat
pada penggalan ayat
sungguh, aku mencintai-Mu, tak akan pernah jemu, sejak dulu
selalu
dan selalu
di setiap subuh
terbelai embun biru
jatuh satu- satu
aku rebah dalam pelukan-Mu
Tuhanku
Jakarta, 17102018