FAJAR SIDDIQI
Karya Parmadi
subuh ini melewati ranting pokok randu yang memutih di pecahan buahnya
angin semilir lembut mengusap wajah
bekas tapak yang jelas tercetak pada tanah selepas hujan mengiringi hamba yang setengah kantuk menggapai sajadah di masjid tua penuh berkah
aku berada di antara mereka yang tak pernah surut untuk lima waktu di masjid bahagia menerpa saat kulihat cahaya suci di wajah taqwa mereka,
lisan yang tertata,
dan perilaku yang santun dan rapi.
aku tertunduk malu,
di antara zikir yang lembut dan doa sejuk memunajatkan hati agar terjaga
dari fitnah dunia dan dari dajjal durjana meleburkan jiwa agar terbebas dari kezholiman diri yang tak pernah terhenti
subuh ini usai
namun buah randu yang melepas kapuk putihnya masih kulihat lihat pada rantingnya,
seolah tersenyum membentangkan kehidupan dunia yang fana
aku terkesima.
Kobar Jambi, 11102018