Salam Kembang Negeriku
Tuan,
sudah berapa banyak patriot negeri ini
terlunta-lunta, penuh derita di pojok nestapa
bahkan tidak sedikit yang masuk penjaradan berapa sudah pelacur bangsa inidipuja-puja, diberi gelar, disebut bapak bangsa,dikalungi bunga-bunga
O, Tuanku,
kenapa kau biarkan nilai luar menyapu ini bangsalalu merusak tata adat yang ada, nyata, lagi berada
menjungkir-balikkan nilai berabad-abad lamanya memperkosa kemapanan dari suatu tata – karmayang doeloe membawa kegemilangan bangsa
O, Tuanku Negeri,
berapa lama sudah kau bersekutu dengan durjanam mencabik-cabikkeyakinan, mengubah kepercayaanm menjadipelacur lalu mengkhianati bangsa sendiri
Wahai, Tuanku Negeri,
tidak engkau sadari bahwa di Bumi Pertiwi ini
masih banyak kembang sore danbunga-bunga sedap malam cermat mengamatiagar itu engkau pahami!