Puisi “Rindu Cahaya” Diniatik.UMP.Purwokerto.

Rindu Cahaya

Karya Diniatik

Lahir tanpa cahaya
Penuh duka nestapa
Tanpa harapan
Berbalut rintihan dan ratapan

Tumbuh dengan ragu
Tiada hari tanpa haru
Bahkan kesedihan tak berasa pilu
Mata selalu sendu dan sayu
Dan tak pernah tahu
Kenapa selalu senyuman terhimpit malu

Nanar mata menatap asa
Yang dirasa hanyalah hampa
Hanya Tuhan yang dikenal memberi bahagia
Hanya Tuhan yg dipercaya
Nestapa adalah hanyalah rasa
Yang redup karena secercah cahaya

Cahaya itu selalu menerangi
Melepas rindu menjadi bahagia
Dan menjadi rindu lagi
Rindu akan cahaya di atas cahaya

Purwokerto, 6 oktober 2018
Diniatik, UMP

Tinggalkan komentar